Kamis, 30 April 2015

[007] Al A'raaf Ayat 045



««•»»
Surah Al A'raaf 45

الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُمْ بِالْآخِرَةِ كَافِرُونَ
««•»»
alladziina yashudduuna 'an sabiili allaahi wayabghuunahaa 'iwajan wahum bial-aakhirati kaafiruuna
««•»»
(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat."
««•»»
—Those who bar [others] from the way of Allah, and seek to make it crooked, and disbelieve in the Hereafter.
««•»»

Ayat ini menjelaskan siapa yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim pada ayat di atas. Yaitu orang-orang yang selalu berusaha melarang diri atau pun orang lain untuk menuruti jalan Allah sebagaimana yang telah disampaikan Rasul Allah. Melarang mengikuti ajaran-ajaran agama yang benar untuk mencari keridaan Allah. Berusaha menyesatkan orang lain dari jalan yang benar.

Selain dari itu termasuk orang yang zalim ialah orang-orang yang berusaha agar ajaran-ajaran agama itu bengkok, kacau balau, tidak menurut yang sebenarnya. Cara yang mereka pakai untuk menjadikan ajaran-ajaran agama itu bengkok, tidak menurut yang sebenarnya adalah bermacam-macam. Di antara yang paling besar dosanya ialah menumbuhkan penyakit syirik. Dia bengkokkan tauhid menjadi syirik dengan mencampur-adukkan ajaran tauhid dengan ajaran agama lain dalam beribadat dan berdoa. Dipersekutukannya Allah dengan yang lain, seperti dengan berhala dan lain-lain dengan menjadikan berhala itu dan lain-lainnya itu sebagai wasilah kepada Allah, padahal menjadikan berhala itu dan lain-lainnya menjadi wasilah kepada Allah adalah termasuk syirik dan jelas dilarang.

Firman Allah swt.:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.
(QS Al Bayyinah [98]:5)

Cara yang lain lagi ialah dengan menimbulkan segala macam keraguan dalam agama, mereka mempersulit-sulit dengan cara yang berlebih-lebihan untuk mengerjakan agama. Sehingga orang lambat-laun akan lari dari agama. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu termasuk orang-orang yang tak percaya kepada akhirat. Mereka tidak percaya datangnya hari kiamat, tidak percaya dengan hari pembalasan dan lain-lain yang berhubungan dengan hari kiamat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Yaitu orang-orang yang menghalangi) manusia (dari jalan Allah) dari tuntunan agama-Nya (dan menginginkan agar jalan itu) maksudnya mereka menghendaki agar jalan Allah itu (bengkok) tidak lurus (dan mereka ingkar terhadap kehidupan akhirat).
««•»»
who bar, people, from God’s way, [from] His religion, desiring it, that is, they seek the way that is, crooked, disbelieving in the Hereafter’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 44][AYAT 46]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
45of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=45&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#7:45


[007] Al A'raaf Ayat 044



««•»»
Surah Al A'raaf 44

وَنَادَى أَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابَ النَّارِ أَنْ قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدْتُمْ مَا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا قَالُوا نَعَمْ فَأَذَّنَ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ أَنْ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
««•»»
wanaadaa ash-haabu aljannati ash-haaba alnnaari an qad wajadnaa maa wa'adanaa rabbunaa haqqan fahal wajadtum maa wa'ada rabbukum haqqan qaaluu na'am fa-adzdzana mu-adzdzinun baynahum an la'natu allaahi 'alaa alzhzhaalimiina
««•»»
Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim,
««•»»
The inhabitants of paradise will call out to the inmates of the Fire, ‘We found what our Lord promised us to be true; did you find what your Lord promised you to be true?’ ‘Yes,’ they will say. Then a caller will announce in their midst, ‘May Allah’s curse be on the wrongdoers!’
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa nanti di akhirat akan terjadi pertanyaan penghuni surga terhadap penghuni neraka. Hal ini terjadi, setelah penghuni surga telah menetap dalam surga dan penghuni neraka sudah menetap dalam neraka.

Penghuni surga dengan segala kenikmatan dan kesenangan yang diperolehnya dengan wajah berseri-seri menghadapkan mukanya kepada penghuni neraka yang sedang menderita azab karena kedurhakaan dan kekafiran kepada Allah dan kepada Rasulullah seraya berkata: "Sesungguhnya kami telah memperoleh apa yang dijanjikan Allah kepada kami yang disampaikan-Nya dengan perantaraan Rasul-Nya. Kami telah memperoleh kesenangan, kemuliaan yang abadi yang tidak dapat kami menceritakan bagaimana nikmatnya dalam surga. Apakah kamu sudah memperoleh azab dan siksaan?" Mereka menjawab: "Benar, kami sedang menerima azab sebagaimana yang telah diancamkan kepada kami dengan perantaaan Rasul-Nya."

Di tengah-tengah percakapan yang seperti itu, terdengarlah satu seruan dari malaikat yang mengatakan: "Kutukan Allah terhadap orang yang zalim yang sudah menganiaya dirinya sendiri yang tidak mau menerima kasih sayang Allah semasa hidup di dunia, yaitu memasuki surga yang sudah dijanjikan Allah."

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka,) sebagai pernyataan dan ejekan ("Sesungguhnya kami telah memperoleh apa yang telah Tuhan kami menjanjikannya kepada kami) berupa pahala (dengan sebenarnya. Maka apakah kamu telah memperoleh apa yang telah dijanjikan) kepadamu (oleh Tuhanmu) berupa azab (dengan sebenarnya?" Mereka, penduduk neraka, menjawab, "Betul." Kemudian seorang penyeru, malaikat, mengumumkan) menyerukan pengumuman (di antara mereka) yaitu di antara kedua golongan itu. Malaikat itu mengumandangkan kepada mereka ("Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang lalim).
««•»»
And the inhabitants of Paradise will call to the inhabitants of the Fire, either in affirmation or in reprimand: ‘We have found that which our Lord promised us, in the way of reward, to be true; have you found that, chastisement, which your Lord promised, you, to be true?’ They will say: ‘Yes!’ And then a crier, a caller, shall proclaim between them, between both parties, making them hear that: ‘God’s curse is on the evildoers,
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 43][AYAT 45]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
44of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=44&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#7:44


[007] Al A'raaf Ayat 043



««•»»
Surah Al A'raaf 43

وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
««•»»
wanaza'naa maa fii shuduurihim min ghillin tajrii min tahtihimu al-anhaaru waqaaluu alhamdu lillaahi alladzii hadaanaa lihaadzaa wamaa kunnaa linahtadiya lawlaa an hadaanaa allaahu laqad jaa-at rusulu rabbinaa bialhaqqi wanuuduu an tilkumu aljannatu uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta'maluuna
««•»»

Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran." Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."
««•»»
We will remove whatever rancour there is in their breasts, and streams will run for them. They will say, ‘All praise belongs to Allah, who guided us to this. We would have never been guided had not Allah guided us. Our Lord’s apostles had certainly brought the truth.’ And the call would be made to them: ‘This is paradise, which you have been given to inherit because of what you used to do!’
««•»»

Ayat ini menerangkan bagaimana keadaan penghuni surga. Keadaan penghuni surga jauh berbeda dengan keadaan orang penghuni neraka, seperti siang dan malam. Penghuni surga tidak mempunyai rasa dendam dan benci. Allah membuang rasa dendam dan dengki itu dari dalam dada mereka. Allah menumbuhkan rasa berkasih-kasihan, santun-menyantuni, rasa bergembira dan bersatu. Kebalikan dari penghuni neraka, mereka bermusuhan antara yang satu dengan yang lain, tuntut-menuntut, tuduh-menuduh dan hina-menghinakan. Penghuni surga bersenang-senang dan bergembira dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, tetapi penghuni neraka dalam keadaan susah dan bermuram-durja diliputi oleh api yang bernyala-nyala. Dari mulut penghuni surga keluarlah kalimat-kalimat syukur dan terima kasih, menunjukkan kebahagiaan dan kegembiraan mereka.

Mereka memuji Allah yang telah memberinya petunjuk selama hidup di dunia sehingga mereka menjadi orang yang beriman dan beramal saleh yang menyebabkan mereka menjadi penghuni surga. Kalau bukanlah karena petunjuk dari Allah, tentu mereka tidak mempercayai Rasul Allah, tentu mereka akan menjadi orang yang zalim dan durhaka. Benarlah bahwa rasul itu diutus untuk membawa ajaran-ajaran yang benar, menuntun kepada yang mempercayai Allah Yang Maha Esa dan Maha Berkuasa dan untuk mengerjakan amal saleh. Kemudian penghuni surga mendengar seruan dari malaikat, suatu seruan yang sangat menyenangkan dan menggembirakan, seruan yang merupakan penghormatan dan kemuliaan, yaitu: "Inilah tempatmu yang bernama surga yang sudah diwariskan Allah untukmu sebagai balasan dari amal salehmu yang kamu kerjakan selama hidup di dunia."

Masuk surga itu akibat adanya amal saleh yang didasari iman kepada Allah. Juga karena adanya rahmat dari Allah. Kalau rahmat dari Allah tidak ada, seseorang pun belum akan masuk surga. Surga suatu tempat kesenangan yang disediakan Allah bagi hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh saja, tetapi bila tidak ada rahmat Allah, tentu tidak akan masuk surga. Sebab belumlah sebanding amal saleh dengan nikmat surga itu.

Dari kata-kata "Kami wariskan" terkandung di dalamnya adanya rahmat Allah. Belum tentu seseorang masuk surga walaupun bagaimana besarnya amal saleh tanpa adanya rahmat Allah baginya.

Sabda Rasulullah saw.:
لن يدخل أحدا عمله الجنة قالوا: ولا أنت يا رسول الله؟ قال: ولا أنا إلا أن يتغمدني الله بفضله ورحمته
Amal perbuatan (seseorang) tidak akan memasukkannya ke dalam surga. Mereka (para sahabat) bertanya: "Apakah engkau juga begitu ya Rasulullah?" Rasul menjawab: "Juga saya begitu, kecuali kalau Allah memberikan kepada saya rahmat dan karunia-Nya."
(H.R Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka) perasaan dengki yang pernah ada sewaktu mereka hidup di alam dunia (mengalir di bawah mereka) di bawah gedung-gedung tempat tinggal mereka (sungai-sungai dan mereka berkata,) tatkala mereka mulai menetap di tempat tinggal masing-masing.

("Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada surga ini) yakni amal perbuatan yang balasannya adalah hal ini (Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk) di sini membuang jawabnya laula, hal itu bisa diketahui karena ada tanda sebelumnya yang menunjukkan kepadanya.

(Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran." Dan diserukan kepada mereka bahwasanya) dengan anna yang ditakhfifkan, yakni annahuu. Atau dapat juga berasal dari an mufassirah (itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan).
««•»»
We shall strip away all rancour, [all] spite that existed between them in the world, that is in their breasts; and beneath them, beneath their palaces, flow rivers; and they will say, once they have settled in their dwellings: ‘Praise be to God, Who guided us to this, action, the reward of which is this [Paradise]; for we would surely never have been guided if God had not guided us (the response to the [conditional] law lā, ‘if … not’ is omitted, because it is indicated by the preceding [clause]). Verily the messengers of our Lord did bring the truth.’ And it is cried to them: (an is read softened, that is, [understand it as] annahu; alternatively, it is an explicative particle in all five places [here and the four to follow]) ‘This is your Paradise; you have inherited it for what you used to do’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 42][AYAT 44]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
43of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=43&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#7:43


[007] Al A'raaf Ayat 042



««•»»
Surah Al A'raaf 42

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
««•»»
waalladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati laa nukallifu nafsan illaa wus'ahaa ulaa-ika ash-haabu aljannati hum fiihaa khaaliduuna
««•»»
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
««•»»
As for those who have faith and do righteous deeds —We task no soul except according to its capacity— they shall be the inhabitants of paradise, and they shall remain in it [forever].
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang beriman dan beramal saleh sesuai dengan kemauannya, mereka akan menjadi penghuni surga. Balasan mempercayai Allah dan membenarkan kerasulan Nabi Muhammad saw. yang telah menyampaikan wahyu Allah dan ajaran agamanya, serta dengan penuh ketaatan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya ialah masuk surga, mereka tidak akan dikeluarkan dari dalamnya dan tidak akan dicabut dari mereka segala kenikmatan yang ada buat selama-lamanya.

Allah tidak akan memikulkan kewajiban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Maka semua perintah dan larangan Allah, tidak berat dan memberatkan, tetapi sesuai dengan amal-amal saleh yang akan menjadikan seseorang penghuni surga adalah mudah saja, tidak sulit dan tidak susah. Jelaslah bahwa agama Islam ini adalah agama yang mudah mengerjakannya, bukanlah agama yang berat. Mudah dikerjakan oleh laki-laki dan perempuan, mudah dikerjakan muda dan tua, dan mudah dikerjakan oleh orang sehat dan orang sakit. Malahan mudah dikerjakan oleh semua lapisan masyarakat, di mana saja mereka berada.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh) menjadi mubtada, sedangkan firman Allah swt. (Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya) sesuai kemampuannya dalam beramal; ini adalah jumlah mu`taridhah antara mubtada dan khabarnya, sedangkan khabarnya ialah (mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya).
««•»»
And those who believe and perform righteous deeds (wa’lladhīna āmanū wa-‘amilū’l-sālihāti is the subject) We do not charge any soul beyond its scope, its capacity for action (lā nukallifu nafsan illā wus‘ahā, ‘We do not charge any soul beyond its scope’, constitutes a parenthetical statement, intervening between it [the above subject] and its predicate, which is [the following]) those are the inhabitants of Paradise, abiding therein.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 41][AYAT 43]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
42of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=42&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#7:42


[007] Al A'raaf Ayat 041



««•»»
Surah Al A'raaf 41

لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
««•»»
lahum min jahannama mihaadun wamin fawqihim ghawaasyin wakadzaalika najzii alzhzhaalimiina
««•»»
Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) {542}. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,
{542} Maksudnya: mereka terkepung dalam api neraka.
««•»»
They shall have hell for their resting place, and over them shall be sheets [of fire], and thus do We requite the wrongdoers.
««•»»

Ayat ini menjelaskan lagi bahwa tempat mereka dalam neraka. Mereka mendapat tikar dan selimut dari api.

Firman Allah:
وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ
Sesungguhnya Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir.
(QS At Taubah [9]:49)
Itulah balasan yang diberikan Allah terhadap orang-orang yang aniaya terhadap dirinya sendiri dan aniaya terhadap orang lain. Setiap orang kafir itu dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang aniaya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka) alas untuk tidur (dan di atas mereka ada selimut) penutup dari api neraka; ghawaasyin bentuk jamak dari kata ghaasyiyah, sedangkan tanwinnya adalah merupakan pergantian dari ya yang telah dibuang. (Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim).
««•»»
Hell shall be their bed, and over them coverings, of fire (ghawāshin is the plural of ghāshiya and its nunation compensates for the omitted yā’). Thus do We requite the evildoers.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 40][AYAT 42]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
41of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=41&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#7:41


[007] Al A'raaf Ayat 040

««•»»
Surah Al A'raaf 40

إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ
««•»»
inna alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa waistakbaruu 'anhaa laa tufattahu lahum abwaabu alssamaa-i walaa yadkhuluuna aljannata hattaa yalija aljamalu fii sammi alkhiyaathi wakadzaalika najzii almujrimiina
««•»»
sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit {540} dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum {541}. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.
{540} Artinya: doa dan amal mereka tidak diterima oleh Allah.
{541} Artinya: mereka tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak mungkin masuknya unta ke lubang jarum.
««•»»
Indeed, those who deny Our signs and are disdainful of them— the gates of the heaven will not be opened for them, nor shall they enter paradise until the camel passes through the needle’s eye,[1] and thus do We requite the guilty.
[1] Or, ‘until the cable passes through the needle’s eye.’
««•»»

Yang dimaksud dengan mendustakan ayat-ayat Allah dalam ayat ini ialah mendustakan pokok-pokok dan hukum-hukum agama, seperti yang berhubungan dengan adanya Allah dan keesaan-Nya, yang berhubungan dengan kenabian, hari kiamat, hari kebangkitan dan lain-lainnya. Terhadap ayat-ayat yang seperti ini, mereka mendustakan, mereka tidak mau menerimanya dan mereka tolak dengan secara sombong dan takabur. Maka terhadap mereka itu tidak akan dibukakan pintu langit.

Ada beberapa pengertian tentang tidak dibukakan pintu langit, di antaranya tidak akan diterima amal mereka dan tidak akan sampai kepada Allah, walaupun bagaimana besar amal dan usaha mereka. Bukan saja amal dan usaha mereka tidak sampai kepada Allah, juga doa dan permintaan mereka tidak akan sampai. Dalam pengertian lain menurut Ibnu Abbas roh mereka tidak lansung diterima Allah.

Firman Allah swt.:
إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ
Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.
(QS Faathir [35]:10)

Selain dari itu mereka tidak akan masuk ke dalam surga buat selama-lamanya. Dalam ayat ini Allah memberikan perumpamaan bagi mereka, bahwa mereka tidak akan masuk ke dalam surga kecuali bila unta dapat masuk ke dalam lubang jarum. Maksudnya mereka mustahil akan masuk surga buat selama-lamanya. Demikianlah balasan yang diberikan Allah terhadap mereka yang berdosa seperti itu, yaitu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan tidak mau menerimanya dengan cara menyombongkan diri.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri) mereka berlaku sombong (terhadapnya) kemudian mereka tidak mau percaya terhadapnya (sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit) yaitu apabila arwah-arwah mereka dinaikkan sesudah mati, sehingga arwah mereka turun kembali ke Sijjin atau neraka yang ada di dalam perut bumi.

Berbeda dengan arwahnya orang yang beriman, pintu-pintu langit dibukakan untuknya, sehingga arwahnya dapat naik ke langit yang ke tujuh, demikianlah menurut penjelasan hadis (dan tidak pula mereka masuk surga hingga unta masuk) yakni jika ada unta yang dapat masuk (ke dalam lubang jarum) maksudnya lubang yang ada pada jarum; ini kata kiasan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, demikian pula masuknya mereka ke dalam surga.

(Demikianlah) pembalasan itu (Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan) oleh sebab kekafirannya.
««•»»
Those who deny Our signs and scorn them, not believing in them, indeed the gates of heaven shall not be opened for them, when their spirits are carried up to it after death, for instead they are taken down into Sijjīn [cf. Q. 83:7f.] — in contrast to the believer, for whom the gates are opened, and his spirit is carried up into the seventh heaven, as is stated in one hadīth — nor shall they enter Paradise until the camel passes through the eye of the needle, which is impossible, and so is their entry [into Paradise]. So, with this requital, We requite those who are sinful, through disbelief.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 39][AYAT 41]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
40of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=40&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#7:40

[007] Al A'raaf Ayat 039

««•»»
Surah Al A'raaf 39

وَقَالَتْ أُولَاهُمْ لِأُخْرَاهُمْ فَمَا كَانَ لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ
««•»»
waqaalat uulaahum li-ukhraahum famaa kaana lakum 'alaynaa min fadhlin fadzuuquu al'adzaaba bimaa kuntum taksibuuna
««•»»
Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan".
««•»»
And the first of them will say to the last of them, ‘You have no advantage over us! So taste the punishment because of what you used to earn.’
««•»»

Dalam ayat ini dijelaskan, bagaimana caranya pemimpin-pemimpin mereka berlepas diri dari tuntutan pengikut-pengikutnya. Pemimpin-pemimpin mereka yang telah menyesatkan mereka yang telah lebih dahulu masuk neraka mengatakan: "Kalau memang seperti yang kamu tuduhkan itu, bahwa kami telah menyesatkan kamu dan azab kami hendaklah berlipat ganda dari azab yang kamu terima, maka sekarang kamu rasakan azab neraka ini karena kebodohanmu, mau saja disesatkan dari jalan yang benar. Kami tidak memaksamu untuk mengikuti kami tetapi kamu sendirilah yang memilih jalan yang sesat itu, berbuat dosa dan mendurhakai Allah." Begitulah akhirnya mereka semuanya salah-menyalahkan dan tidak ada gunanya lagi, karena mereka akan sama-sama berada dalam api neraka yang bergejolak itu.

Firman Allah swt.:
وَلَنْ يَنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذْ ظَلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ
(Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.
(QS Az Zukhruf []:39)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian, "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami") sebab kamu ikut kafir seperti kami, maka kami dan kamu adalah sama, kemudian Allah berfirman kepada mereka semua, (maka rasakanlah siksaan dari perbuatan yang telah kamu lakukan).
««•»»
And the first of them shall say to the last of them, ‘You have no advantage over us, since you did not disbelieve because of us: you and we are equal [in this predicament]. God, exalted be He, says to them: So taste the chastisement for what you used to earn’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 38][AYAT 40]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
39of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=39&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#7:39

Selasa, 14 April 2015

[007] Al A'raaf Ayat 038

««•»»
Surah Al A'raaf 38

قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ فِي النَّارِ كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَعَنَتْ أُخْتَهَا حَتَّى إِذَا ادَّارَكُوا فِيهَا جَمِيعًا قَالَتْ أُخْرَاهُمْ لِأُولَاهُمْ رَبَّنَا هَؤُلَاءِ أَضَلُّونَا فَآتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا مِنَ النَّارِ قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَكِنْ لَا تَعْلَمُونَ
««•»»
qaala udkhuluu fii umamin qad khalat min qablikum mina aljinni waal-insi fii alnnaari kullamaa dakhalat ummatun la'anat ukhtahaa hattaa idzaa iddaarakuu fiihaa jamii'an qaalat ukhraahum li-uulaahum rabbanaa haaulaa-i adhalluunaa faaatihim 'adzaaban dhi'fan mina alnnaari qaala likullin dhi'fun walaakin laa ta'lamuuna
««•»»
Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian {538} di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu {539}: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui".
{538} Maksudnya: Pengikut-pengikut.
{539} Maksudnya: pemimpin-pemimpin.
««•»»
He will say, ‘Enter, along with the nations who passed before you of jinn and humans, into the Fire!’ Every time that a nation enters [hell], it will curse its sister [nation]. When they all rejoin in it, the last of them will say about the first of them, ‘Our Lord, it was they who led us astray; so give them a double punishment of the Fire.’ He will say, ‘It is double for each [of you], but you do not know.’
««•»»

Pada hari kiamat Allah swt. memerintahkan kepada orang-orang kafir supaya masuk ke dalam neraka, bersama-sama umat-umat yang telah terdahulu, yaitu bangsa jin dan manusia. Mereka sudah lebih dahulu masuk ke dalam neraka karena kekafiran dan kedurhakaan mereka.

Bangsa jin dan manusia yang durhaka bersama setan-setan selalu menggoda kaumnya dan menggoda manusia supaya tersesat dari jalan yang benar. Mereka pun sudah lebih dahulu berada dalam neraka. Tinggallah kamu bersama-sama mereka dalam neraka dan jadikanlah mereka sebagai penolong-penolongmu sebagaimana kamu hidup di dunia menjadikan mereka tempat minta tolong dan menyembah.

Dari ayat ini jelaslah bahwa orang-orang kafir itu tidak sekaligus serempak masuk neraka semuanya, tetapi bergelombang-gelombang. Gelombang pertama masuk, kemudian menyusul gelombang berikutnya, maka terjadilah kutuk-mengutuk sesama orang kafir itu dalam neraka.

Setiap kali suatu umat masuk ke neraka, dilihatnya bagaimana hebatnya azab neraka itu, maka dikutukinyalah kawan-kawan yang telah menyesatkannya. Dia telah mengikuti dengan penuh setia kawan-kawan yang telah menyesatkannya selama hidup di dunia, yang sekarang telah sama-sama terjerumus ke dalam neraka.

Firman Allah swt.:
ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
Kemudian di hari kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain).
(QS Al Ankabut []:25)

Orang-orang musyrik mengutuki pemimpin-pemimpinnya yang telah menyesatkannya, begitu juga orang-orang Yahudi dan Nasrani mengutuki pemimpin-pemimpinnya yang telah menyesatkannya. Begitulah tiap-tiap umat atau golongan mengutuki kawan-kawannya yang jadi pemimpin yang telah menyesatkannya selama hidup di dunia.

Akhirnya kalau semuanya sudah masuk ke dalam neraka dan mereka sudah berkumpul di dalamnya, sudah sama-sama merasakan pedih azab neraka, maka berkatalah pengikut-pengikut terhadap pemimpin-pemimpin yang telah menyesatkan mereka, "Ya Tuhan kami, pemimpin kami inilah yang menyesatkan kami sudah bertaklid buta mengikuti perintah mereka dan kami. Ya Allah, berikanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dalam neraka ini, lebih berat dari siksaan kami ini, karena mereka telah sesat dan telah menyesatkan kami."

Allah memberi jawaban terhadap permintaan pengikut-pengikut itu, firman-Nya: "Bagi masing-masing mereka sudah diberi azab yang berlipat ganda tetapi kamu tidak tahu." Mereka di dalam neraka sama-sama menderita azab, tidak ada perbedaan antara pengikut dengan pemimpin yang menyesatkan. Karena mereka telah sesat dan menyesatkan orang lain demikian pula yang dipimpin karena mereka telah sesat dan bertaklid buta menerima kesesatan. Masing-masing golongan tidak mengetahui macam siksaan yang ditimpakan kepada yang lain.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Allah berfirman,) Maha Tinggi Allah; Dia berfirman kepada mereka kelak di hari kiamat ("Masuklah kamu sekalian ke dalam) golongan (umat-umat yang telah terdahulu sebelum kamu dari kalangan jin dan manusia ke dalam neraka") Jar dan majrurnya berta`alluq pada lafal udkhuluu.

(Setiap umat yang masuk) ke dalam neraka (dia mengutuk kawannya) yang sebelumnya telah menyesatkannya (sehingga apabila mereka masuk) menyusul kawan-kawannya (ke dalam neraka semuanya, berkatalah orang-orang yang masuk kemudian) mereka adalah orang-orang yang hanya mengikuti (kepada orang-orang yang masuk terdahulu) maksudnya para penghulu mereka yang menjadi panutan.

("Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda) yang berkali-kali lipat (dari neraka." Allah berfirman,) Maha Tinggi Allah ("Masing-masing) dari kamu dan dari mereka (mendapat siksaan yang berlipat ganda) maksudnya azab yang berlipat ganda (akan tetapi mereka tidak mengetahui.") dengan memakai ya dan ta; mereka tidak mengetahui siksaan apa yang diterima oleh masing-masing golongan.
««•»»
He, exalted be He, will say, to them, on the Day of Resurrection: ‘Enter into the Fire among, the number of, communities of jinn and mankind who passed away before you’ (fī’l-nār, ‘into the Fire’, is semantically connected to udkhulū, ‘enter’). Every time a community enters, the Fire, it curses its sister-community, [the one] that came before it, because of its having gone astray on account of it, until, when they have all followed, caught up with, one another there, the last of them, those who were the followers, shall say to the first of them, those whom they revered and followed: ‘Our Lord, these led us astray; so give them a double chastisement of the Fire.’ He, exalted be He, will say, ‘For each, of you and them, will be a double, chastisement, but you do not know’ (read ta‘lamūn, or ya‘lamūn, ‘they [do not] know’), what will be for each party.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 37][AYAT 39]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
38of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=38&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#7:38

[007] Al A'raaf Ayat 037

««•»»
Surah Al A'raaf 37

فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ أُولَئِكَ يَنَالُهُمْ نَصِيبُهُمْ مِنَ الْكِتَابِ حَتَّى إِذَا جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْ قَالُوا أَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالُوا ضَلُّوا عَنَّا وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ
««•»»
faman azhlamu mimmani iftaraa 'alaa allaahi kadziban aw kadzdzaba bi-aayaatihi ulaa-ika yanaaluhum nashiibuhum mina alkitaabi hattaa idzaa jaa-at-hum rusulunaa yatawaffawnahum qaaluu ayna maa kuntum tad'uuna min duuni allaahi qaaluu dhalluu 'annaa wasyahiduu 'alaa anfusihim annahum kaanuu kaafiriina
««•»»
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
««•»»
So who is a greater wrongdoer than him who fabricates a lie against Allah, or denies His signs? Their share, as decreed in the Book, shall reach them. When Our messengers[1] come to take them away, they will say, ‘Where is that which you used to invoke besides Allah?’ They will say, ‘They have forsaken us,’ and they will testify against themselves that they were faithless.
[1] That is, the angels of death.
««•»»

Dalam ayat ini Allah swt. menjelaskan bahwa mengadakan dusta terhadap Allah dan mendustakan ayat-ayat-Nya adalah pekerjaan yang paling zalim.

Mengada-adakan dusta terhadap Allah ialah mewajibkan yang tidak diwajibkan Allah, memutar-balikkan hukum-hukum Allah yang halal dikatakan haram, yang haram dikatakan halal, yang hak dikatakan batil, yang batil dikatakan hak, atau berani mengatakan bahwa Allah beranak dan bersekutu.

Mendustakan ayat-ayat Allah ialah tidak mau menerimanya, sengaja menolaknya, mempermainkan dan mengejeknya, atau lidahnya mengaku menerima pembagiannya seperti yang ditulis di dalamnya tentang nasib seseorang, baik-buruknya.

Walaupun perbuatan mereka termasuk yang paling zalim, namun mereka akan menerima nasibnya di dunia, nasib baik dan nasib buruk, nasib bahagia dan nasib sengsara.

Firman Allah swt.:
نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلَى عَذَابٍ غَلِيظٍ
Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras.
(QS Lukman [31]:24)

Ketika orang yang paling zalim itu menerima nasib yang sudah ditentukan Allah semasa hidupnya di dunia, maka tiba-tiba berakhirlah nasibnya itu karena ajalnya sudah datang di saat malaikat maut telah datang mencabut nyawanya.

Barulah timbul penyesalannya, ketika malaikat mengajukan pertanyaan kepadanya, manakah orang-orang yang kamu seru selama ini, kamu menyembah dan minta tolong kepadanya dan tidak mau menyembah dan minta tolong kepada Allah? Panggillah mereka itu untuk menolong kamu supaya terhindar dari bahaya api neraka yang kamu hadapi ini. Tapi apa daya, dengan sangat menyesal mereka menjawab: "Orang-orang yang kami sembah dan kami minta tolong kepadanya sudah hilang lenyap dari kami, tidak tahu kami ke mana perginya dan di mana tempatnya.

Putuslah harapan kami akan mendapat pertolongan daripadanya." Maka dengan terus-terang mereka mengakui bahwa mereka telah jadi kafir tersebab menyembah dan minta tolong kepada berhala-berhala dan pemimpin-pemimpin yang mereka persekutukan dengan Allah.

Kejadian ini adalah suatu peringatan dan ancaman Allah bagi orang-orang yang masih kafir agar berhati-hati jangan bertaklid buta saja mengikuti propaganda seseorang yang akibatnya akan membawa kepada kekafiran dan kesesatan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka siapakah) maksudnya tidak ada seorang pun (yang lebih lalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah) dengan mengatakan bahwa Allah itu mempunyai sekutu atau Ia beranak (atau mendustakan ayat-ayat-Nya?) yakni Alquran.

(Orang-orang itu akan memperoleh) mereka tetap akan mendapat (bagian mereka) yakni bagian yang telah ditentukan untuknya (dalam Alkitab) yaitu apa-apa yang telah dipastikan dan tertulis untuk mereka di Lohmahfuz berupa rezeki, ajal dan lain-lainnya (sehingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami) para malaikat (untuk mengambil nyawa mereka seraya mengatakan,) kepada mereka dengan nada mengejek

("Di mana berhala-berhala yang biasa kamu sembah) sesembahan-sesembahan yang selalu kamu puja-puja (selain Allah." Mereka menjawab, "Berhala-berhala itu telah lenyap) telah hilang (dari kami) sehingga kami tidak dapat melihatnya (dan mereka mengakui terhadap diri mereka) di kala menjelang ajalnya (bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir").

««•»»
And who — that is, none — does greater evil than he who invents a lie against God, by ascribing to Him a partner or a child, or denies His signs?, the Qur’ān. Those — their portion, their lot, of the Scripture, of what has been inscribed as theirs in the Preserved Tablet (al-lawh al-mahfūz), in the way of provision, term [of life] and other matters, shall reach them until, when Our messengers, the angels, come to them, to take their souls, they say, to them, in reprimand: ‘Where is that which you were calling upon, worshipping, beside God?’ They will say, ‘They have gone astray from us’, they are not present [before us], and so we cannot see them; and they will bear witness against themselves, upon death, that they were disbelievers.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 36][AYAT 38]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
37of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=37&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#7:37

[007] Al A'raaf Ayat 036

««•»»
Surah Al A'raaf 36

وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
««•»»
waalladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa waistakbaruu 'anhaa ulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna
««•»»
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
««•»»
But those who deny Our signs and are disdainful of them, they shall be the inmates of the Fire and they shall remain in it [forever].
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa ada pula manusia yang tak mau percaya kepada ayat-ayat Allah. Bukan saja tidak percaya, tetapi ditentangnya setiap rasul yang datang membawa ayat-ayat Allah dengan sombong dan angkuh. Menurut anggapan mereka tidaklah pantas mereka dipimpin oleh seorang rasul yang kurang kemuliaannya, kurang kekayaannya dan kurang umurnya dari mereka.

Seperti halnya pemuka-pemuka suku Quraisy terhadap Nabi Muhammad saw. yang dengan sombong dan takabur menentang Nabi, tidak mau percaya kepadanya dan tidak mau mengikutinya. Sebab mereka menganggap merekalah yang lebih berhak jadi pemimpin, seperti Abu Jahal, Abu Sufyan dan lain-lain.

Mereka itu menganggap dirinya lebih mulia dari Nabi Muhammad saw. Begitu pula pemimpin-pemimpin Yahudi tidak mau percaya atas kerasulan Nabi Muhammad saw. karena bukan dari golongan Bani Israil tetapi hanya seorang nabi dari golongan Arab.

Raja-raja dan pemimpin-pemimpin Majusi juga begitu, tidak mau menerima kerasulan Nabi Muhammad saw. pada permulaannya karena mereka memandang hina terhadap orang Arab. Tetapi akhirnya banyak juga di antara mereka masuk agama Islam, di samping banyak pula yang membangkang, ingkar menolak sama sekali kerasulan Nabi dengan secara sombong.

Mereka itulah yang akan menjadi penghuni neraka buat selama-lamanya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri) berlaku takabur (terhadapnya) sehingga mereka tidak mau percaya kepadanya (mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya).
««•»»
And those who deny Our signs and scorn them, not believing in them — those shall be the inhabitants of the Fire, abiding therein.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 35][AYAT 37]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
36of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=36&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#7:36