
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
««•»»
qul amara rabbii bialqisthi wa-aqiimuu wujuuhakum 'inda kulli masjidin waud'uuhu mukhlishiina lahu alddiina kamaa bada-akum ta'uuduuna
««•»»
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (kata- kanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu {533} di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta'atanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepadaNya)".
{533} Maksudnya: tumpahkanlah perhatianmu kepada sembahyang itu dan pusatkanlah perhatianmu semata-mata kepada Allah.
««•»»Say, ‘My Lord has enjoined justice,’ and [He has enjoined,] ‘Set your heart [on Him] at every occasion of prayer, and invoke Him, putting your exclusive faith in Him. Even as He brought you forth in the beginning, so will you return.’
««•»»
Pada ayat ini Allah swt. memperbaiki kekeliruan mereka, yaitu supaya mereka mengetahui bahwasanya Tuhan kami hanya memerintahkan kepada kami supaya kami beristiqamah, berlaku adil di dalam semua hal dan urusan dan tidak melampaui batas,
Sebagaimana firman Allah swt.:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
(QS An Nahl [16]:90)
Selanjutnya Allah swt. menyuruh supaya mereka mengarahkan mukanya ke Kakbah yang telah ditetapkan menjadi kiblat bagi setiap orang yang salat, baik di merjid maupun di tempat lain penuh dengan keikhlasan karena sesuatu amal tanpa disertai dengan keikhlasan tak akan diterima oleh Allah swt.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.:
إن الله تعالى لا يقبل من العمل إلا ما كان له خالصا
Sesungguhnya Allah swt. tidak akan menerima amal kecuali dikerjakan dengan ikhlas untuk (memperoleh rida)-Nya.
(H.R Nasa'i dari Abu Umamah)
Untuk mendorong mereka supaya tetap ingat dan patuh kepada Allah swt. tidak terpengaruh kepada ajakan dan bujukan setan, mereka harus selalu ingat kepada Allah sebagaimana mereka diciptakan-Nya pada permulaannya, mereka akan kembali kepada-Nya pada hari pembalasan di mana mereka akan mempertanggungjawabkan semua amal yang telah mereka kerjakan di dunia ini.
Firman Allah swt.:
وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ وَمَا نَرَى مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ لَقَدْ تَقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَا كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ
Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu.
(QS Al An'am [6]:94)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Katakanlah, "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan") yaitu perbuatan yang adil. (Dan luruskanlah) diathafkan secara makna kepada lafal bil qisthi, yang artinya, Ia berkata, "Berlaku adillah kamu dan luruskanlah dirimu." Atau diathafkan kepada lafal sebelumnya dengan menyimpan taqdir yakni: Hadapkanlah dirimu (mukamu) kepada Allah (di setiap salatmu) ikhlaslah kamu kepada-Nya di dalam sujudmu (dan sembahlah Allah) beribadahlah kepada-Nya (dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya) bersih dari kemusyrikan. (Sebagaimana Dia menciptakanmu pada permulaan) yang sebelumnya kamu bukanlah merupakan sesuatu (demikian pulalah akan kembali kepada-Nya) artinya Dia akan mengembalikan kamu pada hari kiamat dalam keadaan hidup kembali.
««•»»
Say: ‘My Lord enjoins justice, fairness. And set (wa-aqīmū is a supplement to the [syntactical] significance of bi’l-qist, ‘justice’, that is to say, [it is as if] He said, ‘Be just and set [your faces]’, or read [wa-aqīmū] with an implied fa-aqbilū, ‘so turn’ towards it) your faces, towards God, in every place of worship, performing your prostrations purely for Him, and call upon Him, worship Him, devoting your religion to Him, [free] of any idolatry. As He brought you into being, [as] He created you, when you were nothing, so you will return, that is, [so] He will bring you back to life on the Day of Resurrection.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 28]•[AYAT 30]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
29of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=29&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#7:29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar