
وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
««•»»
wa-idzaa fa'aluu faahisyatan qaaluu wajadnaa 'alayhaa aabaa-anaa waallaahu amaranaa bihaa qul inna allaaha laa ya/muru bialfahsyaa-i ataquuluuna 'alaa allaahi maa laa ta'lamuuna
««•»»
Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji {532}, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?
{532} Seperti: syirik, thawaf telanjang di sekeliling ka`bah dan sebagainya.
««•»»When they commit an indecency, they say, ‘We found our fathers practising it, and Allah has enjoined it upon us.’ Say, ‘Indeed Allah does not enjoin indecencies. Do you attribute to Allah what you do not know?’
««•»»
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, orang-orang yang telah menjadikan setan sebagai pemimpinnya apabila berbuat kejahatan, seperti bertawaf di sekeliling Kakbah dalam keadaan telanjang, mengingkari Allah dan menyekutukan-Nya, yang dicela oleh manusia sekitarnya, mereka mengemukakan alasan dan uzur bahwa begitulah yang kami ketahui dan kami dapati dari nenek moyang kami. Kami hanya mengikuti apa yang telah dikerjakan mereka, bahkan Allah telah memerintahkan kepada kami yang demikian itu, dan kami hanya menuruti perintah-Nya. Pengakuan mereka tentunya tidak dapat dibenarkan, karena Allah swt. mempunyai sifat kesempurnaan tidak mungkin dan tidak masuk akal akan menyuruh dan memerintahkan mereka berbuat jahat dan keji seperti perbuatan tersebut di atas. Sebenarnya yang memerintahkan mereka berbuat jahat dan keji tentunya tiada lain melainkan setan,
Sebagaimana firman Allah:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).
(QS Al Baqarah [2]:268)
Mereka mengeluarkan perkataan yang dialamatkan kepada Allah swt. bahwa Dialah yang menyuruh berbuat jahat dan keji. Itu adalah ucapan yang tidak beralasan yang tidak didasarkan atas pengetahuan padahal yang demikian itu akan dipertanggungjawabkan nanti di akhirat
Sebagaimana firman Allah swt.:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan ditanya.
(Q.S Al Israa' [17]:36)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji) seperti perbuatan syirik dan tawaf mereka di sekeliling Kakbah dalam keadaan telanjang seraya mengemukakan alasan mereka, "Kami tidak akan melakukan tawaf dengan pakaian yang biasa kami gunakan untuk maksiat." Kemudian mereka dilarang dari perbuatan tersebut (mereka berkata, "Kami mendapati nenek-moyang kami mengerjakan yang demikian itu) kami hanya mengikut kepada mereka (dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.") juga. (Katakanlah) kepada mereka ("Sesungguhnya Allah tidak menyuruh mengadakan perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?) bahwa Allah mengatakannya; istifham atau kata tanya di sini menunjukkan makna ingkar atau sanggahan.
««•»»
And when they commit any indecency, such as idolatry, or circumambulating the [Sacred] House naked, saying, ‘We cannot perform the circumambulations wearing clothes in which we were disobedient to God’ — and so they forbade this [wearing of clothes] — they say, ‘We found our fathers practising it, and so we followed their example, and God has, also, enjoined it on us’. Say, to them: ‘God does not enjoin indecency. Do you say concerning God that which you do not know?’, that He has said? (the interrogative is meant as a repudiation).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 27]•[AYAT 29]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
28of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=28&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#7:28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar