
Surah Al A'raaf 5
فَمَا كَانَ دَعْوَاهُمْ إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا إِلَّا أَنْ قَالُوا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ
««•»»
famaa kaana da'waahum idz jaa-ahum ba/sunaa illaa an qaaluu innaa kunnaa zhaalimiina
««•»»
Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang- orang yang zalim".
««•»»
Then their cry, when Our punishment overtook them, was only that they said, ‘We have indeed been wrongdoers!’
««•»»
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa umat yang telah ditimpa bala siksa itu, tiada lain keluhannya kecuali mereka mengakui kezalimannya, kesalahan dan kedurhakaan yang telah mereka perbuat.
Pada ketika itulah baru mereka sadar dan menyesal serta mengharapkan sesuatu jalan yang dapat mengeluarkan mereka dari bencana yang telah menimpa itu. Kesadaran dan penyesalan mereka itu tentunya tidak akan bermanfaat dan tidak ada gunanya lagi,
Sebagaimana firman Allah:
وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا ءَاخَرِينَ
Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang telah Kami binasakan dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya). Maka tatkala mereka merasai azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya. Jangan kamu lari tergesa-gesa, kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik) supaya kamu ditanya.
Mereka berkata, "Aduhai, celaka kami! Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." Maka tetaplah demikian keluhan mereka sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai yang tidak dapat hidup lagi.
(QS Al Anbiya' [21]:11-15)
فَمَا كَانَ دَعْوَاهُمْ إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا إِلَّا أَنْ قَالُوا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ
««•»»
famaa kaana da'waahum idz jaa-ahum ba/sunaa illaa an qaaluu innaa kunnaa zhaalimiina
««•»»
Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang- orang yang zalim".
««•»»
Then their cry, when Our punishment overtook them, was only that they said, ‘We have indeed been wrongdoers!’
««•»»
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa umat yang telah ditimpa bala siksa itu, tiada lain keluhannya kecuali mereka mengakui kezalimannya, kesalahan dan kedurhakaan yang telah mereka perbuat.
Pada ketika itulah baru mereka sadar dan menyesal serta mengharapkan sesuatu jalan yang dapat mengeluarkan mereka dari bencana yang telah menimpa itu. Kesadaran dan penyesalan mereka itu tentunya tidak akan bermanfaat dan tidak ada gunanya lagi,
Sebagaimana firman Allah:
وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا ءَاخَرِينَ
Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang telah Kami binasakan dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya). Maka tatkala mereka merasai azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya. Jangan kamu lari tergesa-gesa, kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik) supaya kamu ditanya.
Mereka berkata, "Aduhai, celaka kami! Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." Maka tetaplah demikian keluhan mereka sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai yang tidak dapat hidup lagi.
(QS Al Anbiya' [21]:11-15)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Maka tidak adalah keluhan mereka) yaitu perkataan mereka (di waktu datang kepada mereka siksaan Kami kecuali mengatakan, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lalim.")
««•»»
And their only plea, their [only] words, when Our might came upon them, was to say, ‘We were evildoers indeed’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Tidak ada komentar:
Posting Komentar