Rabu, 11 Februari 2015

[007] Al A'raaf Ayat 004

««•»»
Surah Al A'raaf 4

وَكَمْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا فَجَاءَهَا بَأْسُنَا بَيَاتًا أَوْ هُمْ قَائِلُونَ
««•»»
wakam min qaryatin ahlaknaahaa fajaa-ahaa ba/sunaa bayaatan aw hum qaa-iluuna
««•»»
Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.
««•»»
How many a town We have destroyed! Our punishment came to it at night, or while they were taking a midday nap.
««•»»

Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa tidak sedikit negeri yang telah dimusnahkan dan penduduknya dibinasakan karena kedurhakaannya. Mereka menentang, membangkang dan mendustakan para rasul Allah yang diutus kepadanya untuk memberi kabar gembira dan peringatan.

Perhatikan firman Allah swt.:
فَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَشِيدٍ
Berapalah banyaknya kota yang Kami telah binasakannya yang penduduknya dalam keadaan zalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi.
(QS Al Hajj [22]:45)

Dan firman Allah:
وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ بَطِرَتْ مَعِيشَتَهَا فَتِلْكَ مَسَاكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِنْ بَعْدِهِمْ إِلَّا قَلِيلًا وَكُنَّا نَحْنُ الْوَارِثِينَ
Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya, maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada didiami (lagi) sesudah mereka kecuali sebagian kecil. Dan Kami adalah pewaris-pewarisnya.
(QS Al Qasas []:58)

Apabila suatu negeri akan dimusnahkan, maka datanglah azab dan siksaan Allah ke negeri itu dalam keadaan mereka sedang lengah dan tidak menduga sama sekali karena tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Adakalanya siksaan itu datang di waktu malam di waktu mereka bersenang-senang, merasa aman sebagaimana halnya kaum Nabi Lut. Dan adakalanya datang di waktu siang di kala mereka istirahat tidur-tiduran sebagaimana halnya kaum Nabi Syuaib.

حَتَّى إِذَا أَخَذَتِ الْأَرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَا أَنَّهُمْ قَادِرُونَ عَلَيْهَا أَتَاهَا أَمْرُنَا لَيْلًا أَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنَاهَا حَصِيدًا كَأَنْ لَمْ تَغْنَ بِالْأَمْسِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya dan memakai (pula) perhiasannya dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang lalu Kami jadikan (tanaman-tanamannya) laksana tanaman-tanaman yang sudah disabit seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir.
(Q.S Yunus [10]:24)

Dan firman-Nya:
أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَأَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ
Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?
(Q.S Al A'raf [7]:97-98)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Betapa banyaknya) kalimat berita dan menjadi maf`ul (negeri) yang dimaksud adalah penduduknya (yang telah Kami binasakan) Kami bermaksud untuk membinasakannya (maka datanglah kekuatan Kami) yakni siksaan Kami (tengah malam) yaitu pada malam hari (atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari) artinya sedang tidur-tiduran di siang hari. Yang dimaksud dengan al-qailulah, artinya beristirahat di tengah hari sekalipun tidak tidur. Yakni siksaan itu terkadang datang di waktu tengah malam dan terkadang di siang hari.
««•»»
How many (kam is predicative and is the direct object [of the main verb, ahlaknāhā, ‘We have destroyed’]) a city, meaning its inhabitants, have We destroyed, have We willed its destruction! So Our might, Our chastisement, came upon it at night or while they slept at noon (qā’ilūn: al-qaylūla is a rest taken halfway during the day, even if it does not involve sleep), in other words, sometimes it came upon it at night, and sometimes it came during the day.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 3][AYAT 5]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
4of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=4&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#7:4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar