
فَدَلَّاهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ
««•»»
fadallaahumaa bighuruurin falammaa dzaaqaa alsysyajarata badat lahumaa saw-aatuhumaa wathafiqaa yakhshifaani 'alayhimaa min waraqi aljannati wanaadaahumaa rabbuhumaa alam anhakumaa 'an tilkumaa alsysyajarati wa-aqul lakumaa inna alsysyaythaana lakumaa 'aduwwun mubiinun
««•»»
Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
««•»»
Thus he brought about their fall by deception. So when they tasted of the tree, their nakedness became exposed to them, and they began to stitch over themselves with the leaves of paradise. Their Lord called out to them, ‘Did I not forbid you from that tree, and tell you, “Satan is indeed your manifest enemy?” ’
««•»»
Dengan cara ini tampak oleh Adam kesungguhan iblis yang tidak sedikit pun membayang di mukanya sesuatu yang mencurigakan, dan apa yang dikemukakannya dan diadviskannya itu adalah bohong atau tipu daya belaka, maka terpengaruhlah keduanya kepada bujukan iblis penipu itu, lalu memakan buah pohon yang Allah melarang mendekatinya, lalu keduanya lupa sama sekali akan kedudukan mereka dan larangan Allah kepada mereka,
Sebagaimana firman Allah:
وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى ءَادَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْمًا
Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu) dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.
(QS Thaha [20]:115)
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa yang terpengaruh lebih dahulu dari bujukan iblis itu ialah Hawa yang kemudian menyuruh suaminya memakan buah yang dilarang Allah memakannya sebagaimana pengakuan Adam a.s. di dalam riwayat berikut: Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa ketika Adam memakan buah kayu itu dikatakan kepadanya, kenapa kamu memakan buah kayu yang Aku larang memakannya itu? Adam menjawab: "Hawa yang menyuruh saya." Kenyataan menunjukkan bahwa wanita itu mudah dan gampang terpengaruh kepada sesuatu apalagi yang berupa bujukan dan rayuan tanpa memikirkan dan memperhitungkan akibatnya, kecuali yang kuat imannya. Tatkala keduanya telah merasakan buah yang dimakannya itu, maka mulai tampak oleh mereka aurat masing-masing. Adam a.s. ketika melihat auratnya memetik daun pohon di dalam surga untuk menutupi auratnya, demikian pula Hawa.
Setelah kejadian tersebut Allah swt. mencercanya karena tidak mengindahkan larangan-Nya dan tidak mematuhi-Nya namun ia terpedaya dan menuruti bujukan iblis penipu itu lalu memperingatkannya: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua mendekati pohon itu dan memakan buahnya. Dan telah menandaskan kepadamu, bahwa setan itu adalah musuhmu yang nyata apabila kamu turutkan kemauan dan kehendaknya Aku mengeluarkan kamu dari kehidupan yang lapang, senang dan bahagia kepada kehidupan yang penuh kesulitan, penderitaan dan kesusahan."
Sejalan dengan hal tersebut Allah swt. berfirman:
فَقُلْنَا يَاآدَمُ إِنَّ هَذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَى
Maka Kami berkata: "Hai Adam sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga yang menyebabkan kamu jadi celaka."
(QS Thaha [20]:117)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Maka setan membujuk keduanya) untuk menurunkan kedudukan keduanya (dengan tipu daya) darinya. (Tatkala keduanya telah merasai buah pohon itu) mereka berdua telah memakannya (nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya) yakni kedua kemaluan masing-masing tampak oleh lainnya; kedua anggota tubuh itu dinamakan sau`ah, sebab jika terbuka akan membuat malu orang yang bersangkutan (dan mulailah keduanya menutupi) maksud keduanya mengambil penutup untuk menutupi (kedua auratnya dengan daun-daun surga) untuk menutupinya.
(Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka, "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku katakan kepadamu, 'Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua.')" yang jelas permusuhannya; kata tanya menunjukkan makna penegasan.
««•»»
Thus did he lead them on, [thus] did he debase them in their status, by delusion, on his part; and when they tasted of the tree, that is, [when] they ate of it, their shameful parts were manifested to them, that is, the front [private part] of each was revealed to the other, as well as their behinds — each of these parts is called saw’a, ‘shameful’, because its exposure ‘shames’ (yasū’u) that person — and they began to piece together, they began to stick, onto themselves some of the leaves of the Garden, to cover themselves up therewith. And their Lord called them: ‘Did I not prohibit you from this tree, and say to you, “Verily Satan is a manifest enemy to you”?’, one whose enmity is evident? (the interrogative is meant as an affirmative).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 21]•[AYAT 23]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
22of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=22&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#7:22
Thus did he lead them on, [thus] did he debase them in their status, by delusion, on his part; and when they tasted of the tree, that is, [when] they ate of it, their shameful parts were manifested to them, that is, the front [private part] of each was revealed to the other, as well as their behinds — each of these parts is called saw’a, ‘shameful’, because its exposure ‘shames’ (yasū’u) that person — and they began to piece together, they began to stick, onto themselves some of the leaves of the Garden, to cover themselves up therewith. And their Lord called them: ‘Did I not prohibit you from this tree, and say to you, “Verily Satan is a manifest enemy to you”?’, one whose enmity is evident? (the interrogative is meant as an affirmative).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 21]•[AYAT 23]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
22of206
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=7&tAyahNo=22&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#7:22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar